Home » » IRENE SIMANJUNTAK : ‘HIDUP –MATI SAYA UNTUK ORANG PAPUA’

IRENE SIMANJUNTAK : ‘HIDUP –MATI SAYA UNTUK ORANG PAPUA’

Written By Unknown on Jumat, 04 April 2014 | 11.24

Merauke, Jubi (4/4)— Sejak tahun 1999, Irene L Simanjuntak mendarmabaktikan dirinya bersama Antie Soileman untuk masyarakat Papua yang tinggal di kampung-kampung di Tanah Papua.
Banyak persoalan ditemukan Irene.Mulai  kemiskinan, keterisolasian, hingga soal minimnya sarana pendidikan sehingga tidak mengherankan jika dari waktu ke waktu, kehidupan masyarakat Papua tidak mengalami kemajuan.
Hal itu disampaikan Irene saat ditemui tabloidjubi.com di Hotel Asmat Jumat (4/4).  Irene mengaku,  meskipun berambut lurus dan memiliki warna kulit terang, tetapi hatinya adalah untuk orang Papua.
“Hidup mati saya adalah untuk orang asli Papua yang tinggal di kampung-kampung. Karena kami sudah masuk dari satu kampung ke kampung lain di Papua dan melihat akan kondisi kehidupan masyarakat setempat,” ujarnya.
Dengan melihat  akan banyak permasalahan yang mendera kehidupan masyarakat di kampung-kampung di Tanah Papua, demikian Irene, maka mendorong dirinya untuk maju menjadi calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan nomor urut lima,” kata Irene.
Lebih lanjut Irene menjelaskan, selama ini, dirinya bersama Antie Soileman mendharmabaktikan diri bagi masyarakat Papua yang tinggal di kampung-kampung. “Meski saya lahir dan besar di Jakarta, tetapi lebih banyak menghabiskan waktu bersama masyarakat Papua di kampung,” katanya.
Dikatakan, ada beberapa hal penting yang diusung dalam visi-misinya dan lebih prioritas lagi adalah persoalan pendidikan. Banyak sekali anak-anak di kampung tidak sekolah dengan baik. Karena selain fasilitas pendukung yang kurang menunjang, juga ketiadaan tenaga guru. Sehingga praktis kegiatan belajar mengajar tidak berjalan normal.
Ditambahkan, Papua memiliki wilayah sangat luas dan kaya dengan sumber daya. Tetapi sampai sekarang, orang Papua belum juga menikmati apa yang menjadi haknya. Ketertinggalan serta kontur wilayah yang berhutan lebat, menyisahkan kesulitan tersendiri yang khas. Pendidikan tidak diperhatikan, pelayanan kesehatan sangat buruk, minimnya fasilitas serta SDM, membuat orang asli Papua menjadi tertinggal.

Salah seorang Pegiat LSM, Antie Soileman menambahkan, banyak permasalahan terjadi di Papua. “Saya bersama Irene lebih banyak menghabiskan waktu dengan masyarakat di kampung-kampung. Banyak suka duka dialami serta dirasakan warga Papua. Olehnya, perlu ada orang yang harus didorong ke Senayan seperti Irene untuk bersuara keras memperjuangkan berbagai permasalahan di Tanah Papua,” tegasnya.  (Jubi/Frans L Kobun)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. KOTEKA NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger