Home » » DUTA BESAR VATIKAN: INDONESIA KEKURANGAN TENAGA IMAM

DUTA BESAR VATIKAN: INDONESIA KEKURANGAN TENAGA IMAM

Written By Unknown on Jumat, 13 Juni 2014 | 02.54


    Mgr. Antonio bersama rombongan Imam (Jubi-Mecky)
    Mgr. Antonio bersama rombongan Imam (Jubi-Mecky)
    Jayapura, 13/6 (Jubi) – Ujud yang paling penting dalam Perayaan Ekaristi Kudus ini adalah untuk Panggilan Imam. Dan situasi sekarang di Indonesia adalah sedang kekurangan tenaga Imam. Demikian ujar Mgr. Antonio Guido Filipazzi, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia dalam pesan homilinya pada Perayaan Ekaristi Kudus dengan wujud doa panggilan Imam bersama ratusan umat katolik Kristus Terang Dunia (KTD) Waena, Jayapura, Papua,
    “Karena itu kita harus berdoa untuk pangilan Imam, karena Tuhan sendiri yang akan memanggil,”katanya pada misa yang digelar Kamis (12/6) itu. 
    Perayaan misa ini juga dimeriahkan paduan suara mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Fajar Timur (STFT), Mgr. Antonio dalam homilinya benar-benar menguatkan para Frater, Pastor maupun umat Katolik untuk benar-benar mengimani panggilan seperti kutipan Bapa Suci Yohanes Paulus II. “Panggilan tidak mungkin dibangun dari duniawi melainkan dari Allah sendiri melalui doa” ungkapnya.
    Lebih lanjut, dia menyampaikan kenyataan hari ini di seluruh dunia termasuk Indonesia, yang sedang kekurangan tenaga Pastor, namun mantan Sekretaris Kedutaan Besar Vatikan di Austria, 1995-1998 ini mengatakan tidak perlu cemas dengan keadaan itu karena jumlah bukanlah hal yang terpenting melainkan kualitasnya. “Seperti misionaris dulu, mereka bisa kerja maksimal untuk meletakkan fondasi gereja walaupun tenaga dan fasilitas penunjang yang masih terbatas,”ujarnya.
    Listrik Padam
    Sementara itu, beberapa komentar terlontar dari umat seusai Misa tentang aliran listrik yang sempat padam sekitar lebih dari 15 menit ketika Mgr. Filipazzi sedang membawakan khotbah.
    Adri dan Okto menyampaikan pendapat mereka tentang peristiwa pemadaman itu. “Masa duta besar Vatikan untuk Indonesia datang memimpin misa di KTD Waena tetapi terjadi pemadaman, persiapan dan koordinasinya yang kurang matang,” ujar Adri. Hal senada juga dikeluhkan Okto salah seorang anggota gereja yang ikut misa di Gereja Katolik Waena.
    Umat lainnya, Herman mengatakan, kemungkinan terlalu banyak pemakaian sedangkan dayanya masih kecil sehingga berakibat pemadaman itu.
    ” Ini sebenarnya sebuah tanda yang disampaikan kepada Bapa Mgr. Antonio bahwa kami di Papua masih dalam kegelapan baik rohani pribadi dan kelompok maupun jasmaniah, seluruh tanah Papua,” ujar anggota gereja yang enggan menyebut namanya.
    Perayaan Misa Ekaristi Kudus ini dimulai pukul 17.30 sampai sekitar 20.00 WIT dan dipimpin oleh sekitar 15 Pater dan lima Uskup dari lima keuskupan yang ada di tanah Papua. Ratusan umat Katolik baik dari paroki KTD Waena maupun paroki lain turut mengambil.
    Berdasarkan informasi yang diterima media ini, besok (Jumat) pagi hingga siang, Mgr. Filipazzi akan mengadakan diskusi dengan semua frater dari semua angkatan yang sedang belajar di STFT Fajar Timur. Sore harinya sekitar pukul 17.00 WIT, Mgr. Antonio akan memimpin misa di Gereja Katolik Katedral Dok V. (Jubi/Mecky)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. KOTEKA NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger