Home » » GERINDRA DIMINTA TAK BAWA KASUS PEMBUNUHAN THEYS DALAM PILPRES, KARENA SEMUA TAHU SIAPA PELAKUNYA

GERINDRA DIMINTA TAK BAWA KASUS PEMBUNUHAN THEYS DALAM PILPRES, KARENA SEMUA TAHU SIAPA PELAKUNYA

Written By Unknown on Selasa, 03 Juni 2014 | 09.59


Jenazah They H. Eluay yang dibunuh oleh beberapa anggota Kopassus (Dok. Jubi)
Jenazah They H. Eluay yang dibunuh oleh beberapa anggota Kopassus (Dok. Jubi)

Sentani, 3/6 (Jubi) – Pernyataan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Papua, Yanni yang akan memunculkan isu meninggalkannya Theys Hiyo Eluay jika ada yang mempersoalkan kasus Mapenduma terkait hubungannya dengan Prabowo Subianto, Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia (RI) yang diusung partainya, mendapat reaksi keras dari Yanto Eluay, putra kedua Alm. Theys Hiyo Eluay.

“Jangan membawa isu ini dalam pemilihan presiden RI di Papua. Semua orang tahu, bahwa pelaku pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua,termasuk meninggalnya bapak (Theys Hiyo Eluay-red), itu dilakukan oleh anggota Kopassus (Komando Pasukan Khusus-red),” kata Yanto kepada tabloidjubi.com, via telepon selulernya, Selasa (3/6).
Sedangkan Capres RI lainnya, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), kata Yanto, tidak ada hubungannya dengan kematian bapaknya, Theys Hiyo Eluay.
“Jadi Gerindra Papua jangan mengalihkan isu ini untuk mencari popularitas. Lebih baik bicara tentang program-program yang diusung,” tegasnya.

Yanto mengakui, jika pernyataan Ketua Gerindra Provinsi Papua Yanni itu ada hubungannya dengan Megawati, Ketua Umum Partai PDI-P, yang saat itu sebagai Presiden RI. Namun, ia minta jangan kasus ayahnya dijadikan alasan untuk saling menjatuhkan kandidat presiden lain. Yanto berharap, siapapun tim sukses Capres RI, tidak usah mencari kambing hitam sebagai pelanggaran HAM di Papua demi pencitraan dan popularitasnya, rakyat Papua hanya ingin mendengar penyelesaian masalah Papua dengan pola apa, pendekatan militer atau dialog dan lain-lain.
Kata Yanto, apapun yang terjadi di Papua, dilakukan secara sistemik dan pelakunya adalah institusi negara. Lalu bagaimana dengan keluarga korban?
“Siapapun yang nanti terpilih, harus bertanggung jawab atas nama negara, bila keluarga korban menuntut, baik lewat pengadilan HAM dalam dan luar negeri. Karena kami dari keluarga akan menuntut pembunuhan orangtua kami,” jelasnya.
Sehari sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra di Papua Yanni, menanggapi tudingan mengenai adanya pihak yang mempermasahkan isu Mapenduma, dengan mengatakan, kalau orang yang berkomentar lantaran tak tahu pasti bagaimana peristiwa di sana. Kejadiannya tidak seperti yang diceritakan.
Banyak saksi yang akan bersaksi. Kalau black campain dibalas dengan black campain, kami bisa menyerang balik dengan peristiwa meninggalnya tokoh Papua, Theys Hiyo Eluay di tahun 2001 lalu. Saya pikir rakyat Papua cerdas dan tidak mudah dibodohi,” kata Yanni. (Jubi/Albert)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. KOTEKA NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger