Home » » "SURAT DARI ANAK YANG DI ABORSI"

"SURAT DARI ANAK YANG DI ABORSI"

Written By Unknown on Senin, 23 Juni 2014 | 09.03

YOGYA. TIMIPOTU NEWS. Bagaimana kabar bunda hari ini? Semoga bunda baik-baik saja. Aku juga disini baik-baik saja bunda. Sang Pemilik manusia sangat sayang sama bunda. Karenanya, Sang pemilik manusia yang menyuruh aku menuliskan surat ini untuk bunda sebagai bukti cinta aku terhadap bunda sekalipun bunda menghancurkan aku dari kandunganmu.
Bunda, aku ingin sekali menyapa bahwa bunda yang telah merelakan rahimnya untuk aku diami walaupun hanya sesaat saja. Bunda, sebenarnya aku ingin lebih lama tinggal di rahim bunda, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran aku sebagai anak yang baik. Bunda pun rela menukarkan kehidupan aku demi kebahagiaan bunda dengan alasan bunda yang menurut aku tidak tepat. Aku tahu bahwa sejak aku mulai ada dalam kandungmu, kedua orangtuamu melarang aku berada dalam kandunganmu.
Bukankah kandunganmu adalah tempatku untuk aku dibesarkan dan dilahirkan di dunia?. Bunda telah menukarkan nyawa aku dengan perkulihaan bunda. Aku ingin bertanya sama bunda, apa yang lebih berharga; perkulihaanmu, suara orangtuamu atau nyawa aku?
Terimakasih bunda telah menggadaikan nyawa aku hanya karena mencari nama baik di kampus dan hanya mencari kepuasan belaka saja. Walaupun bunda meluruhkan aku dengan gumpalan darah yang menjijikan, hati dan jantung di rabek-rabek dan dibuang dalam lubang sampah, aku sama sekali tidak marah sama bunda karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan aku untuk bertemu dengan Sang pencipta manusia. Kini aku dijaga dan dibesarkan oleh Sang pemilik manusia itu sendiri dalam penuh kasih sayang-Nya.
Bunda, ijin aku untuk bercerita sedikit pengalaman hidup aku sejak bunda menghancurkan aku sampai saat ini. Saat bunda membuang aku dari kandungan itu, aku sangat tidak terima denga baik sebab aku pun ingin hidup di dunia sama seperti bunda. Bunda juga telah dilahirkan oleh bundamu namun kenapa bunda membuang aku dari kandunganmu. Sejak itu, aku pernah menangis bersedu-sedu entah kemana aku pergi. Aku dijemput oleh pemilik manusia dan bertanya kepada-Nya.
Mengapa bunda meluruhkan aku saat aku masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan aku sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama aku? Bunda tidak ingin mencium aku? Atau jangan-jangan karena nanti aku rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu, Sang pemilik manusia itu menjawab; bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan selagi bundamu masih kulaih. Tapi bunda-kan sudah kawin dengan Ayah? Iya betul, sekarang kita lihat sama-sama kenapa sampai kamu dihilangkan dari kandungan. Lalu, sang pemilik manusia menunjukkan semua rencana dibalik aborsi.
Ohh yaaaa, aku sudah lihat ternyata bunda membuang aku hanya karena kuliah, hanya karena tekanan orangtua dan juga karena bunda mau mencari kepuasan cinta belaka saja.
Sebelum aku menuliskan surat ini, Sang pemilik manusia mengatakan kepada aku, walaupun bunda kamu telah menghilangkan kamu dari kandungan yang aman, dia tetap bunda kamu dan suatu saat pasti bertemu dengan bunda kamu. Bunda, melalui surat ini aku mau pesan bahwa bunda, tidak kasih kesempatan buat aku biar aku bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, aku juga mohon sama bunda, jangan sampai adik-adik aku mengalami nasib yang sama dengan aku, biarlah aku saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. apabila bunda mau melakukan aborsi lagi terhadap adik-adik berarti aku mohon sebaiknya bunda tidak boleh melakukan kelakuan cinta yang dulu pernah lakukan itu, aku tetap tidak terima baik apabila bunda mencari kepuasan cinta sesaat saja dan pada akhirnya melakukan aborsi lagi.
Bunda, melalui surat ini aku menuliskan dengan jujur bahwa, bunda sendirilah yang melamar seorang pria (ayah), bunda sendirilah yang menawarkan untuk bercinta tapi kenapa bunda menggugurkan aku dari kandungan bunda? Aku sangat sayang, aku sangat cinta dan aku pengeng hidup bersama bunda dalam pelukan kasih sayang bunda.
Karena aku sangat sayang sama bunda, maka pada saat ini aku hanya titipkan pesan melalui surat ini; Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak, tolong berikan nama yang seindah-indanya buat adik-adik aku yang akan hadir, selamatkanlah adik-adik aku dari kandungannya.
Ok, sampai disini ya bunda. Aku mau main-main dulu di surga.... aku tunggu kedatangan ayah dan bunda disini... aku sayang sama bunda, aku tetap anak bunda walau bunda membuang aku. daaa,,, daaa,, daaa,,, (Bidaipouga)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. KOTEKA NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger