Home » » WACANA PEMEKARAN PROVINSI PEGUNUNGAN TENGAH JADI PERHATIAN KEDUBES SWISS

WACANA PEMEKARAN PROVINSI PEGUNUNGAN TENGAH JADI PERHATIAN KEDUBES SWISS

Written By Unknown on Kamis, 12 Juni 2014 | 23.29

Wakil Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Mr. Daniel Derzic foto bersama Bupati dan Muspida. (Jubi/Islami)
Wakil Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Mr. Daniel Derzic foto bersama Bupati dan Muspida. (Jubi/Islami)

Wamena, 7/5 (Jubi) – Wakil Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Mr. Daniel Derzic beserta rombongan mengunjungi Kota Wamena, Rabu (7/5), untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah Jayawijaya maupun stakeholder lainya.

Usai tiba di Bandara Wamena, rombongan Wakil Duta Besar Swiss beserta rombongan langsung menuju ke Kantor Bupati, guna melakukan pertemuan dengan Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo yang didampingi Sekda, Yohanes Walilo, Kapolres Jayawijaya serta Kasdim 1702/Jayawijaya.
Dalam pertemuan itu, wakil duta besar Swiss ingin mengetahui sejumlah informasi atau situasi yang ada di Kabupaten Jayawijaya khususnya, termasuk wacana pemekaran Provinsi Pegunungan Tengah Papua.
Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo kepada wartawan usai pertemuan mengatakan, kunjungan wakil duta besar Swiss tersebut untuk menanyakan apakah dengan adanya pemekaran provinsi Pegunungan Tengah Papua akan menolong dan mampu keluar dari permasalahan yang ada sekarang khsusunya di Jayawijaya maupun Pegunungan Tengah secara umum.
“Kami telah menyampaikan situasi yang ada di daerah ini, beliau (wakil dubes) menanyakan apakah dengan pemekaran provinsi Pegunungan Tengah Papua akan menolong dan keluar dari permasalahan yang ada sekarang? Saya bilang iya, karena Provinsi Pegunungan Tengah Papua ada supaya kita lebih fokus memperhatikan infrastruktur jalan, jembatan agar kita bangun akses ini supaya masyarakat hidup lebih baik dan layak,” ujar Wempi Wetipo.
Diakui Wempi, saat dirinya menyampaikan perihal wacana pemekaran provinsi Pegunungan Tengah Papua ini kepada wakil duta besar Swiss, hal ini adalah solusi di mana jika masih tetap berada di satu provinsi, maka uang yang di dapat beberapa kabupaten di pegunungan tengah ini hanya sedikit sehingga tidak dapat fokus untuk membangun.
“Jadi saya kira apa yang beliau tanyakan dan beliau sudah dengar informasi kalau ada wacana untuk pemekaran provinsi Pegunungan Tengah Papua, bahkan Mr. Daniel Derzic mendengar kalau ada 13 kabupaten yang akan masuk di provinsi pegunungan tengah dan saya sampaikan yang masih tergabung dalam asosiasi bupati ada 11 kabupaten, kalaupun ada tambah kita akan lihat perkembanganya ke depan,” tegasnya.
Selain itu, masalah pelayanan kesehatan juga menjadi pertanyaan wakil dubes Swiss, di mana Bupati Wempi menjelaskan bahwa Wamena menjadi sentral pelayanan kesehatan di wilayah pegunungan tengah Papua karena Rumah Sakit yang dimiliki saat ini merupakan Rumah Sakit rujukan, tetapi minim dengan fasilitas.
Dengan begitu Wempi berharap, ada perhatian dari pemerintah pusat dan provinsi untuk bagaimana membangun infrastruktur dalam hal ini Rumah Sakit dengan kebutuhan lainya seperti tenaga medis, dokter dan semua peralatan yang dimiliki agar bisa mampu melayani masyarakat yang ada di wilayah pegunungan tengah Papua.
“Hal lain yang menjadi perhatian juga terkait dengan apakah tidak ada wacana untuk jalan Jayapura-Wamena akan dibangun, saya bilang dari sisi itu tidak bisa komentar karena itu adalah ranahnya pemerintah pusat dan provinsi untuk membangun karena terlalu jauh. Sekitar 580 sekian kilo sehingga tidak bisa kita bangun,” terang Wempi Wetipo.
Masalah pendidikan pun menjadi pertanyaan wakil duta besar Swiss serta keterbatasan bahan produk yang serba mahal karena harus naik pesawat.
Oleh karena itu, pemerintah daerah Jayawijaya harus bangun akses jalan dari Wamena ke pantai selatan agar dapat membantu masyarakat untuk menekan harga.
“Wakil Dubes menyampaikan keprihatinanya akan hal ini, dan kita harap akan memberikan masukan ke pemerintah pusat agar secara serius dan sungguh-sungguh memperhatikan masyarakat yang ada di wilayah pegunungan tengah Papua supaya bisa hidup layak sama seperti daerah lain,” tandasnya.
Sementara itu Wakil Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Mr. Daniel Derzic kepada wartawan menjelaskan, tujuan kedatanganya ke Wamena merupakan suatu tugas bagi pejabat kedutaan untuk melihat sebanyak mungkin daerah-daerah di Indonesia termasuk juga Papua.
Diakui Daniel Derzic, Wamena sebagai jantung dari Papua sehingga apa yang menjadi masalah dan tantangan yang dihadapi pemerintah setempat ingin diketahui, baik itu mengenai persoalan pendidikan, kesehatan maupun sulitnya infrastruktur.
“Mendengar masalah tentang infrastruktur yang sangat sulit di sini, beliau terkesan akan usaha-usaha yang sudah dilakukan pemerintah. Tentu jalan merupakan sarana yang penting, untuk menghubungkan Wamena wilayah lain sehingga rencana untuk membangun jalan itu suatu hal yang sangat berharaga untuk pengembangan masyarakat di sini,” papar Daniel Derzic.
Selain mendengarkan masukan-masukan dari pemerintah daerah, wakil dubes Swiss juga ingin mencicipi kopi asli Wamena. Setelah melakukan pertemuan dengan Bupati, rombongan juga melakukan pertemuan dengan salah satu tokoh agama yaitu Pastor Jhon Djonga serta mengunjungi Distrik Kurulu. (Jubi/Islami)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. KOTEKA NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger