Home » » Jayapura Kota Lautan Air Coklat, Ratusan Rumah dan Ternak Terhanyut Banjir

Jayapura Kota Lautan Air Coklat, Ratusan Rumah dan Ternak Terhanyut Banjir

Written By Unknown on Minggu, 23 Februari 2014 | 01.58

Add caption
Halaman Perumahan Misi Paroki St. Fransiskus Assisi APO, Jayapura, tampak penuh lumpur. Foto: Abeth





Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Hujan yang mengguyur Jayapura Kota dan sekitarnya, Sabtu (22/2) malam, mengakibatkan ratusan rumah terbawa arus, ratusan ternak babi, bahkan sejumlah warga ikut korban.

Pantauan majalahselangkah.com, Minggu siang (23/2), di sepanjang Jl. Sam Ratulangi, persis di depan kantor DPRP dan kantor Polda Papua, penuh lumpur. Tampak, air mengalir semakin deras. Tak henti-hentinya air bercampur lumpur itu, mengakibatkan arus lalu lintas di Kota Jayapura macet total.

Sementara pihak penolong, seperti Tim SAR, tim Polda dan dari Kodam Papua turut sibuk membersihkan lumpur dan mengatur arus kendaraan.

Sesaat banjir Sabtu malam, warga yang bermukim di sudut kota seperti lereng APO dan perbukitan Dok V terpaksa mengungsi ke tempat yang aman, karena rumahnya tersapu banjir.

Gedung DPRP, Gedung Polda Papua, Gedung TNI-AL, Gedung Pastoran dan Gereja Katolik St. Fransiskus Assisi APO, Gedung RSUD Dok II, Kampus Uniyap Dok IV, dan sekitarnya, terendam air banjir setinggi 1 meter.

Demianus Madai, salah seorang warga Dok V yang rumahnya terbawa arus, mengaku sangat sedih. "Ini lihat, rumah saya terhanyut hujan tadi malam. Sampai tidak ada sisa bangunan, semua sudah turun ke kali," kata Madai sambil memperlihatkan rumahnya yang tampak porak-poranda.

"Bukan hanya rumah, tetapi dengan kandang ternak babi. Hampir belasan ternak kami juga ikut hanyut," tutur Demianus Madai.

Sementara itu, Obeth Kotouki seorang Hamba Tuhan dari Klasis Kota Jayapura mengatakan, pihaknya turut prihatin dengan bencana tersebut.

Ia menghimbau warga agar waspada, sebab menurutnya, alam semakin marah dengan segala sikap dan tindakan jahat yang terjadi atas tanah Papua.

"Kita mesti waspadai, sebab Tuhan dan alam semakin marah. Dan tadi malam itu salah satu buktinya," kata Obeth Kotouki kepada majalahselangkah.com di Dok VIII, Minggu (23/2) siang.

"Apalagi yang terjadi musibah besar-besaran adalah di gedung terhormat (Polda Papua dan DPRP), maka mereka harus introspeksi diri. Tanah Papua bukan tanah mainan, jika mereka mainkan tanah ini, maka kini saatnya tanah juga mainkan mereka," ujarnya.

Data yang dihimpun majalahselangkah.com, sedikitnya 9 orang dilaporkan tertimbun tanah. Nama-nama korban belum diketahui.

Belum didata seluruhnya, namun beberapa sumber menyebutkan, 300 ekor ternak babi milik warga Toraja, Mee, Lanni dan Moni, terhanyut banjir. 5 kendaraan motor milik warga tertimbun tanah longsor. (Abeth Abraham You/MS)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. KOTEKA NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger