Home » » 20 Mahasiswa STIP-AN Asal Jayawijaya Ditahan Polres Metro Jaksel

20 Mahasiswa STIP-AN Asal Jayawijaya Ditahan Polres Metro Jaksel

Written By Unknown on Rabu, 25 Juni 2014 | 09.53

Mahasiswa STI-PAN di Ruang Polresta Metro. Jaya (dok/M.Mawel)

Jayapura,25/6(Jubi) — Sebanyak 20 mahasiswa STIP-AN asal Jayawijaya dijemput paksa Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu dini hari (25/6) sekitar pukul 02.00 WIB. Sebelumnya mereka menduduki  Kantor Penghubung Provinsi Papua di Jalan Suryo No. 60 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Musa Mawel, salah seorang mahasiswa yang dijemput paksa,kepada tabloidjubi mengatakan penjemputan paksa itu dilakukan Polresta Metro Jaya Jakarta Selatan dengan alasan merekamenggangu aktivitas perkantoran Badan Penghubung Provinsi Papua di Jakarta yang diduduki oleh mahasiswa/I STIP_AN Jakarta asal Kabupaten Jayawijaya itu selama dua hari dua malam.

Menurut Mawel, aksi mereka menduduki Kantor Penghubung ini buntut dari keluhan mereka yang belum dijawab Pemerintah Kabupaten Jawijaya.

“Kami sangat kecewa terhadap Pemda Kabupaten Jayawijaya yang belum membayar biaya studi kami dari semester 3 sampai 8. Kami  sudah berada di luar asrama selama enam bulan dan selama enam bulan.Kami mencoba komunikasikan dengan Pemkab Jayawijaya, tetapi belum ada respons sama sekali. Kami ‘dilempar’ seperti bola pingpong ke sana kemari sehingga sampe bulan juni ini kami terpaksa menduduki kantor badan penghubung karena kami sudah tidak punya tempat untuk tinggal lagi,”tutur Mawel lagi.

Rupanya aksi itu dianggap menggangu aktivitas pihak Kantror Badan Penghubung sehingga menghubungi Polresta Metro Jakarta Selatan untuk mengagkut paksa mahasiswa dan mahasiswi yang berada di kantor Badan Penghubung ke Polresta untuk ditahan.

“Kami saat ini masih di kantor polisi. Jumlah kami ada 20 mahasiswa dari 40 mahasiswa asal Kabupaten Jayawijaya. Kami belum tahu tidur atau pulang. Tetapi  kemungkinan kami ditahan untuk tidur di sini,”tuturnya.

Yulianus Fahabuk, aktivis Pembangunan Masyarakat Jayawijaya, menilai pendudukan kantor hingga menyebabkan penjemputan paksa oleh polisi itu merupakan hasil  pelayanan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang buruk.

“Satu dari banyak kegagalan yang asa di Wamena atau Jayawijaya,” tuturnya kepada tabloidjubi. Melalui pesan singkat. (Jubi/Benny)

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. KOTEKA NEWS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger