Ketua DAP Meepago, Ruben B. Edowai. Foto: Dok MS
Nabire, MAJALAH SELANGKAH -- Dewan Adat Papua (DAP), Wilayah Meepago menyatakan mendukung penuh instruksi Sekretris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, TEA Herry Dosinaen kepada semua bupati dan wali kota di Provinsi Papua untuk melakukan pendataan terhadap orang asli Papua (OAP).
"Kami mendukung penuh. Kami sudah serukan soal ini sejak lama. Orang asli Papua harus didata karena data yang ada selama ini tipu-tipu saja. Orang Papua ini sangat sedikit, tapi data di atas kerja banyak sekali, maka data harus jelas," kata Ketua DAP Meepago, Ruben B. Edowai, Senin, (09/06/14) kepada majalahselangkah.com.
Dijelaskan Ruben, pihaknya masih menanti janji Gubernur Enembe untuk membentuk Dinas Khusus untuk pencatatan kematian dan kelahiran OAP. "Kami masih ingat janji Gubernur untuk buat dinas khusus di Provisi untuk mendata khusus orang asli Papua. Instrusksi ini harus diikuti dengan janji Gubernur itu. Kalau hanya intruksi begitu saja, belum tentu bisa berjalan dengan baik," pintanya.
"Saya lihat di wilayah Meepago, orang asli Papua mulai punah. Sudah banyak marga yang punah dan sebagian lainnya siap punah. Di rumah sakit tiap hari orang mati terus. Harus ada gerakan baru untuk selamatkan orang asli Papua," tuturnya.
Dengan tegas, Ruben mendesak, "Gubernu Papua harus tegas batasi orang luar masuk Papua. Kalau tidak, orang asli Papua suatu kelak akan tinggal nama. Orang luar tiap kapal masuk datang terus. Sekarang, di kota-kota kita tidak lihat orang asli Papua. Ke mana orang asli Papua."
Diketahui, instruksi pendataan OAP itu disampaikan Sekda Papua kepada para bupati dan wali kota pada sambutan penutupan pada Raker Keuangan se-Provinsi Papua di Wamena belum lama ini.
Dosinaen menilai ketika berbicara tentang keberpihakan terhadap orang asli Papua kalau tidak memunyai estimasi data yang valid, maka akan sulit dalam pengambilan kebijakan bagi OAP. (Yermias Degei/MS)
0 komentar:
Posting Komentar