HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH INDONESIA

Jacob Rumbiak (ist)

Jayapura, 26/6 (Jubi) – Jacob Rumbiak, Menteri Luar Negeri, Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) mengatakan,  kantor baru di kawasan Bisnis Docklands Melbourne, Australia yang baru saja dideklarasikan pihaknya, akan membantu membangun hubungan antara Papua Barat, Pemerintah Indonesia dan juga Pemerintah Australia.

Pernyataan Jacob Rumbiak itu diberitakan dalam media online www.radionz.co.nz/ dengan judul berita “West Papua ‘government’ opens Melbourne office (Pemerintah Papua membuka kantor di Melbourne)”  pada 23 Juni 2014.
Lebih lanjut Rumbiak menyampaikan, kantor yang dibuka itu didanai oleh warga Australia yang peduli dengan persoalan Papua Barat dengan nama kelompok “sumbangan kolektif untuk Papua Barat”.
Salah seorang pengacara Papua merdeka di Melbourne, Ronny Kareni menyampaikan kantor ini dibuka untuk kegiatan mencari dukungan internasional, “Tujuan utama dari kantor ini, untuk mencari dukungan Sekretaris Jenderal PBB, sebagaimana Australia juga adalah anggota sebentara PBB,” ujarnya.
Kareni juga menuturkan keyakinannya bahwa dengan adanya kantor seperti ini sedang memperlihatkan kepada publik bahwa perjuangan menuntut hak kedaulatan oleh rakyat Papua Barat itu tidak luntur,
“Saya sangat berharap dengan kehadiran kantor ini, menunjukkan bahwa pergerakan (Kemerdekaan Papua Barat) dan orang-orangnya masih tetap hidup, jika mereka ingin menyampaikan aspirasi, mereka dapat menghubungi kantor ini,”ujarnya seperti yang dimuat di  www.abc.net.au.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, Jacob Rumbiak yang ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri oleh Negara Republik Federal Papua Barat kini membuka kantor yang disebut Departemen Luar Negeri, Imigrasi dan Perdagangan, NRFPB yang beralamatkan at Suite 211, 838 Collins St. Docklands, Victoria, Australia (alamat sesuai undangan resmi panitia peresmian kantor).
Dalam upacara peresmian Departemen Luar Negeri, Imigrasi dan Perdagangan yang dibuka pada pukul 10.30 pagi waktu setempat, dihadiri 300an undangan, perwakilan kedutaan besar negara-negara di Australia, warga Australia dan orang Papua Barat di Australia. (Jubi/Mecky)