Ketua IKDK : Pertanyakan Visi Misi dari Pemekaran DOB Kabupaten Okika
JAYAPURA– Seluruh Mahasiswa Jayawijaya yang ada di Kota Studi Jayapura yang tergabung dalam Ikatan Distrik Karulu (IKDK), Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ), Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) dan Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menolak dan sekaligus mempertanyakan serta meminta penjelasan Visi Misi dari pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Okika yang masuk di wilayah Kabupaten Jayawijaya.
Ketua IKDK, Leo Himan dalam keterangan persnya, Senin (18/3) kemarin pagi di Café Prima Garden Abepura mengungkapkan, dengan adanya permintaan DOB di Karulu menjadi Kabupaten Okika dengan lantang dan tegas mempertanyakan tujuan atas diusulkannya sebagai Kabupaten Baru tersebut.
JAYAPURA– Seluruh Mahasiswa Jayawijaya yang ada di Kota Studi Jayapura yang tergabung dalam Ikatan Distrik Karulu (IKDK), Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ), Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) dan Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menolak dan sekaligus mempertanyakan serta meminta penjelasan Visi Misi dari pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Okika yang masuk di wilayah Kabupaten Jayawijaya.
Ketua IKDK, Leo Himan dalam keterangan persnya, Senin (18/3) kemarin pagi di Café Prima Garden Abepura mengungkapkan, dengan adanya permintaan DOB di Karulu menjadi Kabupaten Okika dengan lantang dan tegas mempertanyakan tujuan atas diusulkannya sebagai Kabupaten Baru tersebut.
“Kami mahasiswa Jayawijaya yang ada di Kota Studi Jayapura maupun mahasiswa di Kota Studi lainnya sekaligus masyarakat dari Distrik Karulu meminta penjelasan mengenai Pemekaran DOB Kabupaten Okika tentang visi dan misi pemekaran itu langsung dari Tim Pemekaran, sebab pemekaran yang diketuai langsung oleh Musa Mabel telah melakukan penipuan kepada masyarakat,” katanya.
Penipuan yang dilakukan oleh Tim Pemekaran ini dengan cara mereka meminta uang kepada masyarakat untuk disumbangkan karena permintaan Pemekaran Kabupaten Okika telah diresponi oleh DPD RI dan akan datang ke Okika untuk mengetahui secara langsung pemekaran tersebut, sehingga masyarakat terpaksa menyumbang puluhan ekor babi hanya menyambut kehadiran DPD RI tersebut.
Sementara, dari Pemerintah induk sendiri, dalam hal ini Bupati Jayawijaya tidak pernah merekomendasikan adanya pemekaran Kabupaten Okika, sehingga kami selaku mahasiswa untuk tidak menerima adanya Pemekaran DOB Okika yang akan dipisahkan dari Kabupaten Jayawijaya.
Dijelaskan, Distrik Karulu yang kini akan dijadikan sebagai Kabupaten Okika ini mestinya harus dikaji lebih dahulu apakah layak atau tidak, sebab melihat perkembangan daerah disana sangat tidak memungkinkan dijadikan sebagai Kabupaten Pemekaran Baru.
Disamping Sumber Daya Manusia (SDMnya) kurang memadai juga kekurangan potensi alam maupun perekonomiannya itu sendiri tidak bisa diandalkan, kemudian tingkat kedekatan dari Distrik Karulu ke Kabupaten Induk hanya berkisar 25 menit dan itu masih dianggap merupakan Kota dari Kabupaten Induk.
Dikatakan, tim pemekaran ini dipaksakan untuk dijadikan Kabupaten karena ada faktor sakit hati sehingga dipaksakan untuk dijadikan suatu Kabupaten, sementara masyarakat tidak menerima kalau adanya pemekaran Kabupaten karena tidak yang bisa menghasilkan.
Untuk itu, jika nanti masih tetap akan melakukan aksi di Okika dan menyeret Tim Pemekaran yang selama ini berkoar - koar untuk dijadikan sebagai Kabupaten. “Kami tetap menolak adanya pemekaran DOB di Okika,” pungkasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua AMPTPI, Isak Wetipo mengungkapkan, permintaan untuk dilakukan pemekaran sangat tidak layak karena daerah Okika yang dijadikan Kabupaten sangat dekat sekali dengan Kota.
Kemudian, penghasilan APBD tidak ada, SDM sangat minim sehingga tim pemekaran memaksanakan untuk melakukan pemekaran berarti, dia menginginkan masyarakat menjadi lebih jatuh miskin.
“Dia berjanji akan membuat masyarakat menjadi PNS, saya katakan itu pembohongan publik dan itulah yang kami tidak terima,” ujarnya.
Senada dengan hal itu, Nius Aso selaku Ketua HMPJ juga menyampaikan, pemekaran DOB Okika yang dilakukan Musa Mabel pihaknya menilai hanya suatu pembohongan kepada masyarakat, padahal masyarakat sangat tidak setuju adanaya pemekaran.
“Saya sudah lama disana, tidak ada yang bisa dihasilkan, jadi tidak perlu capek - capek untuk meminta adanya pemekaran,” tukasnya. (mir/achi/l03
0 komentar:
Posting Komentar