Jayapura,
22/5 (Jubi) – Kasdam XVII Cenderawasih, Brigjen (TNI) Hinsa Siburian
mengatakan dialog tentang Papua pada akhirnya akan tergantung dari sudut
pandang Negara. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan hari kedua
Konferensi Nasional VI, Selasa (20/5) di Hotel Sentani Indah, Sentani.
“Dialog
akan sangat tergantung dari sudut pandang siapa. Bagi kami, sebagai
alat negara, dialog politik sudah terlambat, selesai. Sebab, Papua sudah
menjadi wilayah NKRI yang diakui PBB. Jadi secara politik sudah sah
dari segi hukum, undang-undang termasuk hukum internasional,” ungkap
Kasdam seperti rilis yang diterima tabloidjubi.com, Rabu (21/5) sore.
Maka,
lanjut Hinsa , yang diperlukan sekarang adalah membangun kesejahteraan.
Jika ingin melakukan dialog, hal itu memungkinkan melalui Otonomi
Khusus di mana masyarakat bisa menggunakan berbagai jalur atau sarana di
pemerintahan daerah dan DPR yang di Papua untuk membicarakan setiap
permasalahan kesejahteraan yang ada di masyarakat.
“Papua
sama seperti wilayah-wilayah Indonesia yang status hukum dan politiknya
adalah tertib sipil. Sehingga, fungsi kami sebagai TNI melakukan
pembinaan teritorial dan membantu serta melindungi masyarakat agar tidak
terganggu. Kami mengambil peran agar Papua damai karena itu operasi
yang kami lakukan adalah membangun kepercayaan dengan pendekatan
terhadap masyarakat,” tutur Hinsa
Dia
mengatakan , operasi yang dilakukan pihaknya bukan dengan menerjunkan
berkompi-kompi pasukan tetapi ikut mendorong kesejahteraan Papua. Untuk
itulah Babinsa bersama-sama dengan masyarakat. Tugasnya membantu polisi
mengatasi kriminalitas dan di beberapa wilayah yang di perbatasan maupun
di pedalaman. Di antaranya membantu masyarakat dengan mengajar atau
membuka jalan untuk pembangunan jalan.
“Namun
begitu setiap ada oknum-oknum yang melakukan kesalahan dalam bertugas
harus pula diproses secara hukum. TNI harus profesional juga menghormati
hak asasi manusia. Itu undang-undang tentang TNI yang sekarang ini,”
katanya.
Tetapi,
Pungky Indarti, Direktris Imparsial Jakarta, selaku moderator diskusi
justru membantah pernyataan Kasdam tersebut. “Apa yang disampaikan
Kasdam jauh dari realitas sehari-hari di Papua yang itu tercermin dari
proses Konferensi Nasional VI Jaringan Antariman Indonesia yang sedang
berjalan di Hotel Sentani Indah,” kata Poengky dalam release yang
diterima tabloidjubi.com melalui surat elektronik. (Jubi/Aprila)
Home »
» KASDAM: DIALOG POLITIK PAPUA SUDAH TERLAMBAT
KASDAM: DIALOG POLITIK PAPUA SUDAH TERLAMBAT
Written By Unknown on Kamis, 22 Mei 2014 | 07.22
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar