| Mahasiswa STI-PAN di Ruang Polresta Metro. Jaya (dok/M.Mawel) | 
Jayapura,25/6(Jubi) — Sebanyak 20 mahasiswa STIP-AN asal Jayawijaya dijemput paksa Polres Metro Jakarta
 Selatan, Rabu dini hari (25/6) sekitar pukul 02.00 WIB. Sebelumnya 
mereka menduduki  Kantor Penghubung Provinsi Papua di Jalan Suryo No. 60
 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Musa Mawel, salah seorang mahasiswa yang dijemput paksa,kepada tabloidjubi
 mengatakan penjemputan paksa itu dilakukan Polresta Metro Jaya Jakarta 
Selatan dengan alasan merekamenggangu aktivitas perkantoran Badan 
Penghubung Provinsi Papua di Jakarta yang diduduki oleh mahasiswa/I 
STIP_AN Jakarta asal Kabupaten Jayawijaya itu selama dua hari dua malam.
Menurut Mawel, aksi mereka menduduki Kantor Penghubung ini buntut dari keluhan mereka yang belum dijawab Pemerintah Kabupaten Jawijaya.
“Kami sangat kecewa terhadap Pemda Kabupaten Jayawijaya yang belum membayar biaya studi kami dari semester
 3 sampai 8. Kami  sudah berada di luar asrama selama enam bulan dan 
selama enam bulan.Kami mencoba komunikasikan dengan Pemkab Jayawijaya, 
tetapi belum ada respons sama sekali. Kami ‘dilempar’ seperti bola pingpong
 ke sana kemari sehingga sampe bulan juni ini kami terpaksa menduduki 
kantor badan penghubung karena kami sudah tidak punya tempat untuk 
tinggal lagi,”tutur Mawel lagi.
Rupanya aksi 
itu dianggap menggangu aktivitas pihak Kantror Badan Penghubung sehingga
 menghubungi Polresta Metro Jakarta Selatan untuk mengagkut paksa 
mahasiswa dan mahasiswi yang berada di kantor Badan Penghubung ke 
Polresta untuk ditahan.
“Kami saat ini
 masih di kantor polisi. Jumlah kami ada 20 mahasiswa dari 40 mahasiswa 
asal Kabupaten Jayawijaya. Kami belum tahu tidur atau pulang. Tetapi 
 kemungkinan kami ditahan untuk tidur di sini,”tuturnya.
Yulianus 
Fahabuk, aktivis Pembangunan Masyarakat Jayawijaya, menilai pendudukan 
kantor hingga menyebabkan penjemputan paksa oleh polisi itu merupakan 
hasil  pelayanan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang buruk.
“Satu dari banyak kegagalan yang asa di Wamena atau Jayawijaya,” tuturnya kepada tabloidjubi. Melalui pesan singkat. (Jubi/Benny)
Sumber : www.tabloidjubi.com
 
 
 
 
 

0 komentar:
Posting Komentar