Sejumlah Anggota TNI Saat Bersiaga di Papua |
Jayapura – Keamanan di
Papua belum sepenuhnya terjamin menjelang Pemilihan Presiden 9 Juli
2014. Kelompok kriminal bersenjata ditengarai berupaya untuk
menggagalkan Pilpres di bumi cenderawasih itu.
“Potensi kerawanan seperti aksi penembakan dan boikot pilpres masih berpotensi terjadi di beberapa kabupaten di Papua seperti Lany Jaya, Puncak Jaya, Paniai, serta wilayah perbatasan Papua-PNG,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Christian Zebua, Rabu 11 Juni 2014.
Berbagai gangguan oleh kelompok sipil bersenjata itu, kata Pangdam, bertujuan untuk menciptakan keresahan. Kelompok-kelompok itu kini sudah mulai menyebarkan pesan singkat atau SMS untuk menebarkan keresahan di tengah masyarakat.
Untuk mengantisipasinya, TNI dan Polri akan meningkatkan kewaspadaan. “Semua prajurit saya sudah siap. Kalau mereka membuat resah, kami tak ragu-ragu menindaknya,” kata Pangdam.
Sementara itu Polda Papua mewaspadai 13 daerah rawan di Papua menjelang Pilpres. Ketiga belas daerah itu antara lain Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, Timika, Yahukimo Nabire, Sorong, Fakfak, dan Manokwari.
Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian mengatakan, potensi kerawanan di Papua menjelang Pilpres lebih rendah dibanding saat Pileg. Meski demikian, kewaspadaan harus tetap ditingkatkan.
Sampai saat ini Polda Papua belum meminta tambahan pasukan untuk mengantisipasi kerawanan itu. “Kekuatan dua pertiga personel Polri di Papua ditambah kekuatan TNI masih cukup untuk mengantisipasi kerawanan tersebut,” ujar Kapolda. (umi)
“Potensi kerawanan seperti aksi penembakan dan boikot pilpres masih berpotensi terjadi di beberapa kabupaten di Papua seperti Lany Jaya, Puncak Jaya, Paniai, serta wilayah perbatasan Papua-PNG,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Christian Zebua, Rabu 11 Juni 2014.
Berbagai gangguan oleh kelompok sipil bersenjata itu, kata Pangdam, bertujuan untuk menciptakan keresahan. Kelompok-kelompok itu kini sudah mulai menyebarkan pesan singkat atau SMS untuk menebarkan keresahan di tengah masyarakat.
Untuk mengantisipasinya, TNI dan Polri akan meningkatkan kewaspadaan. “Semua prajurit saya sudah siap. Kalau mereka membuat resah, kami tak ragu-ragu menindaknya,” kata Pangdam.
Sementara itu Polda Papua mewaspadai 13 daerah rawan di Papua menjelang Pilpres. Ketiga belas daerah itu antara lain Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, Timika, Yahukimo Nabire, Sorong, Fakfak, dan Manokwari.
Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian mengatakan, potensi kerawanan di Papua menjelang Pilpres lebih rendah dibanding saat Pileg. Meski demikian, kewaspadaan harus tetap ditingkatkan.
Sampai saat ini Polda Papua belum meminta tambahan pasukan untuk mengantisipasi kerawanan itu. “Kekuatan dua pertiga personel Polri di Papua ditambah kekuatan TNI masih cukup untuk mengantisipasi kerawanan tersebut,” ujar Kapolda. (umi)
Sumber : www.news.viva.co.id
0 komentar:
Posting Komentar