Pemilihan Presiden NKRI 09 Juli 2014 mendatang ancaman bagi rakyat 
Papua Barat oleh karena itu Komite Nasional Papua Barat (KNPB) 
menghimbaukan Kepada Seluruh Pimpinan Oraganisasi Perjuangan, seluruh 
Faksi Perjuangan, Pimpinan Organisasi Pos moral, Pimpinan Gereja-gereja 
di Tanah Papua, Pimpimpinan Pangujuban, Pimpinan ikatan –ikatan 
Mahasiswa , Ketua-ketua BEM, Ketua _ketua SENAT mahasiswa, Baik 
perguruan Tinggi negeri maupun swasta, kepada pegawai negeri sipil, 
pegawai swasta, TNI/POLRI orang asli Papua, Akademisi, Lembaga-lembaga 
Hukum, LSM, dan seluruh Komponen rakyat Papua Barat yang berdomisili 
wilayah tritorial West Papua Sorong sampai merauke serta orang West 
Papua yang berada di luar negeri bahwa;
1. Segera Melakukan 
Boikot Pemilu Presiden Indonesia pada tanggal 9 Juli 2014 dengan cara - 
cara yang damai, bermartabat dan demokratis dengan cara mengunakan hak 
pilihnya untuk tidak terlibat dalam pencoblosan di TPS.
 2. Boikot
 pemilihan persiden NKRI 09 Juli 2014 mendatang tidak menggunakan dengan
 cara kekerasan namun secara bermartabat dengan menunjung tinggi 
nilai-nilai demokrasi Hak Asasi Manusia Rakyat Papua Barat untuk tidak 
memberikan hak suaranya dalam pemilihan presiden NKRI.
 karena 
Rakyat Papua akan mengadakan Pesta Demokrasi Hak Penentuan Nasib Sendiri
 bagi rakyat Bangsa Papua Barat [Self Determination] melalui Referendum,
 sesuai Prinsip - Prinsip Hukum Internasional, Standar – standar Hak 
Asasi Manusia dan Piagam PBB dijadikan sebagai solusi mutlak.
 3. 
Tidak ada alasan lain untuk Rakyat Papua Barat ikut terlibat dalam Pesta
 demokrasi Indonesia 9 juli 2014 mendatang. Karena rakyat Papua Barat 
ikut berpastisifasi dalam pemilihan Presiden 09 juli 2014 maka, secara 
tidak langsung memberikan legitimasi terhadap NKRI untuk melakukan 
penjajahan dan penindasanya di Papua Barat, ingat 5 menit anda berada di
 TPS memberikan suara akan mengakui keberadaan NKRI di Papua Barat 
selama 5 Tahun mendatang.
 4. Tidak ada alasan lain pula untuk 
Rakyat Papua Barat Memberikan Hak politik bagi pemilihan kepala NKRI, 
karena Proklamasi Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 melingkupi 
wilayah Teritori dari Sabang Ache sampai dengan Amboina.
 5. 
Pemilihan Presiden NKRI di Papua Barat Ancaman bagi Rakyat Papua Barat, 
karena yang kini yang dinofatkan menjadi calon presiden NKRI saat ini, 
di tangan mereka penuh dengan darah, Prabowo Subgianto mantan Kopasus 
yany merupakan exks Orde baru dan Orde lama dan juga pernah melakukan 
pembunuhan dan penculikan terhadap Mahasiswa dan Aktivis pro Reformasi 
tahun 1998, kasus semanggi, Kasus di Timor Leste, Ache dan Pembunuhan 
masyarakat sipil di Mapinduma kabupaten Jayawiyaya wamena. Maka jika 
PRABOWO SUBGIATO yang terpilih menjadi persiden maka kita akan 
diperhadapkan dengan tangan besi.
 6. Rakyat Papua Barat akan 
punah secara perlahan dan sitematis jika Ir. H. Joko Widodo yang naik 
menjadi Presiden NKRI 5 tahun mendatang karena pertama Jokowi akan 
mengadalkan militer di Papua Barat, dengan alasan mengamankan saham 
asing selain itu Jokowi tidak mengetahui kondisi di Papua.
 Yang 
menjadi ancaman jika JOKOWI yang menjadi presiden 5 tahun mendatang 
adalah Jokowi dicalonkan oleh PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarno 
Putri yang pernah Membunuh Tokoh pejuang kemerdekaan Papua Theys H 
Eluay. Kemudian Megawati adalah anak mantan prsiden Soekarno yang 
mencaplok wilayah Papua barat ke dalam NKRi secara paksa berdasarkan Tri
 Komando Rakyat (TRIKORA) 19 Desember 1961 maka Joko Widodo akan 
mendengarkan Megawati untuk mempertahankan Papua Barat terus Integerasi 
dengan Indonesia.
 Selain itu di belakang Joko Widodo ada Partai 
Hanura yang dipimpin oleh WIRANTO yang pernah melakukan pembunuhan 
Rakyat Sipil di Biak Papua pada tanggal 6 juli 1996 dan wiranto juga 
memberikan komndo kepada prabowo yang melakukan pembunuhan rakyat pro 
meredeka di Ache dan Timor Leste.
 7. Keberadaan NKRI di Papua 
Barat illegal dan tidak sah, oleh karena itu Indoesia sebagai salah satu
 Negara anggota PBB harus menghormati nilai - nilai kemanusiaan dan 
harus taat kepada mekanisme internasional, namun realitanya menyimpang 
dan mengingkari semua perjanjian internasional untuk hak penentuan nasip
 rakyat bangsa Papua Barat pada tahun 1969, oleh karena itu adalah 
rakyat Papua Barat tak perlu terlibat dalam pilpres 9 Juli 2014. 
Indonesia sebagai anggota PBB kewajiban untuk melindungi hak asasi 
warganya, maka rakyat tak perlu takut.
 8. Tidak ada alasan bagi 
Rakyat Papua Barat Untuk Memilih Presiden, karena Presiden NKRI bukan 
Presiden Negara Papua Barat, Kemudian suku bangsa lain, adat isti adat 
lain, berbudayah lain, Ras Lain, Rumpun lain, dan lain-lain dengan kami 
Orang Asli Papua. [NKRI Orang Lain].
 solusi rakyat Papua Barat 
adalah hak penetuan nasib sendiri (SELF DEREMINATION ) secara adil 
bebas, dan mermartabat melalui mekanisme REFERENDUM yang merupakan 
mekaniisme yang paling demokratis yang berlaku di dunia.
Sekjen Umun KNPB
Ones Suhubut 
Home »
 » PEMILIHAN PRESIDEN NKRI 2014 DI PAPUA ANCAMAN PEMUSNAHAN
PEMILIHAN PRESIDEN NKRI 2014 DI PAPUA ANCAMAN PEMUSNAHAN
Written By Unknown on Minggu, 29 Juni 2014 | 18.45
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.

 
 
 
 
 

0 komentar:
Posting Komentar