Aksi mahasiswa (Foto: Aktual.co/Haadi Jatmika)
Yogyakarta, 5 /3/2014 — Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) cabang Yogyakarta menggelar aksi teatrikal menolak pemilu 2014 di Pertigaan Universitas Islam Negri (UIN) Sunankalijaga Yogyakarta.
Selain melakukan orasi, dalam aksi tersebut mahasiswa nampak membentangkan spanduk dan sejumlah poster berisi kecaman terhadap pemilu yang dianggap syarat dengan kapentingan asing.
Mereka juga tampak melakukan aksi teatrikal di tengah pertigaan jalan dengan berperan sebagai caleg yang saling bertengkar satu sama lain. Sementara sejumlah mahasiswa lainnya bergelesotan tanpa baju dengan lilitan tali di leher mereka.
“Ini menggambarkan bagaimana para caleg sibuk bertengkar dan mengurusi kepentingan mereka sendiri, sementara rakyat kecil justru dibiarkan menderita,” kata seorang mahasiswa di tengah lalu lalang kendaraan dan cuaca yang sangat terik, Rabu (5/3).
Dalam orasinya mahasiswa menilai pemilu yang selama ini dianggap sebagai puncak pesta demokrasi hanyalah sebuah sandiwara yang dilakukan para elit politik untuk menipu rakyat.
Koordinator aksi Abdul Rahman mengatakan semua partai politik peserta pemilu tahun 2014 ini merupakan parpol borjuis dan tidak satupun ada yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat. Mereka juga dianggap terbukti tidak becus melaksanakan tugasnya baik di legialatif maupun eksekutif.
“Semua partai politik saat ini hanya berisi sekumpulan orang bermodal dan berduit. Sehingga dalam kebijakannya pun akan melindungi dan mementingkan kepentingan mereka sendiri, karena itu kita harapkan masyarakat bisa lebih cerdas sehingga tidak mudah dibodohi,” ujarnya.
Sumber :aktual.co
Yogyakarta, 5 /3/2014 — Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) cabang Yogyakarta menggelar aksi teatrikal menolak pemilu 2014 di Pertigaan Universitas Islam Negri (UIN) Sunankalijaga Yogyakarta.
Selain melakukan orasi, dalam aksi tersebut mahasiswa nampak membentangkan spanduk dan sejumlah poster berisi kecaman terhadap pemilu yang dianggap syarat dengan kapentingan asing.
Mereka juga tampak melakukan aksi teatrikal di tengah pertigaan jalan dengan berperan sebagai caleg yang saling bertengkar satu sama lain. Sementara sejumlah mahasiswa lainnya bergelesotan tanpa baju dengan lilitan tali di leher mereka.
“Ini menggambarkan bagaimana para caleg sibuk bertengkar dan mengurusi kepentingan mereka sendiri, sementara rakyat kecil justru dibiarkan menderita,” kata seorang mahasiswa di tengah lalu lalang kendaraan dan cuaca yang sangat terik, Rabu (5/3).
Dalam orasinya mahasiswa menilai pemilu yang selama ini dianggap sebagai puncak pesta demokrasi hanyalah sebuah sandiwara yang dilakukan para elit politik untuk menipu rakyat.
Koordinator aksi Abdul Rahman mengatakan semua partai politik peserta pemilu tahun 2014 ini merupakan parpol borjuis dan tidak satupun ada yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat. Mereka juga dianggap terbukti tidak becus melaksanakan tugasnya baik di legialatif maupun eksekutif.
“Semua partai politik saat ini hanya berisi sekumpulan orang bermodal dan berduit. Sehingga dalam kebijakannya pun akan melindungi dan mementingkan kepentingan mereka sendiri, karena itu kita harapkan masyarakat bisa lebih cerdas sehingga tidak mudah dibodohi,” ujarnya.
Sumber :aktual.co
0 komentar:
Posting Komentar