Jakarta, 25/5 (Jubi) – Tahun ini, lima kabupaten di Papua akan dijadikan sentra pengembangan buah merah oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura daerah itu. Kelima daerah itu adalah kabupaten Jayapura, Tolikara, Memberamo Tengah, Yahukimo dan Kabupaten Puncak Jaya.
“Kami sudah menyiapkan diri dalam rangka pengembangan buah merah. Untuk itu, program pengembangan buah merah dilakukan pada lima Kabupaten yang dijadikan percontohan,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, Semuel Siriwa kepada wartawan di Jakarta, Minggu (23/5).
Untuk pengembangan buah merah, Dinas Tanaman Pangan dan dan Hortikultura telah menyiapkan bibit buah merah guna memenuhi permintaan penanaman buah merah oleh masyarakat. Sebab setelah Gubernur mencanangkan buah merah sebagai komoditas unggulan, banyak masyarakat belum mengetahui tempat untuk mendapatkan bibit buah merah. “Tahun ini, kami sudah mencoba untuk bisa menyiapkan bibit buah merah secara baik,” tambahnya.
Sementara untuk panen buah merah, ujar Siriwa, pihaknya akan mencoba memfasilitasi paska panen. Dimana akan disiapkan alat pengolahan buah merah yang akan ditempatkan pada tiga titik, yaitu Kabupaten Sentani, Kelila dan Mamit.
“Mudah-mudahan dengan adanya alat ini pengolahan buah merah dapat berjalan dengan baik dan bisa membantu petani,” ujarnya.
Menanggapi itu, pihaknya berharap pada 2015 mendatang, dalam menunjang pelaksanaan Papua sebagai tuan rumah PON XX, penanaman buah merah dilakukan secara besar-besaran, dan diharap ada dukungan yang baik.
“Kita bersyukur sekarang ini buah merah setelah diolah menjadi minyak buah merah, kita sudah bisa mendapatkan berbagai produk lainnya, seperti sabun, jus, bahkan sampai alat kosmetik yang bebas dari zat kimia,” katanya.
Dirinya berharap, dengan dijadikannya buah merah sebagai komoditas unggulan, masyarakat khususnya petani bisa memperoleh pendapatan yang lebih baik lagi sesuai dengan harapan Gubernur dengan visi misinya Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.
“Tanaman Pangan dan Holtikultura berharap pendapatan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraannya bahkan masyarakat Papua pada umumnya. Oleh karena itu, kita akan dorong semakin keatas, sehingga pengembangannya kedepan walau penyebarannya dilakukan diseluruh wilayah Papua, tapi kita akan prioritaskan didaerah-daerah yang lebih tinggi dan daerah-daerah pegunungan,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe mengatakan, buah merah yang memiliki nama ilmiah Pandanus Conoideus Lam adalah buah surga dari Papua. Sebab buah ini terbukti memiliki banyak manfaat mengobati berbagai penyakit dan bernilai ekonomis tinggi.
“Itulah sebabnya saya pikir sebagai orang Papua wajib untuk menanam buah merah. Itu setelah perenungan selama satu tahun karena tidak ada cara lain untuk saya berdayakan orang Papua,” kata Lukas Enembe. (Jubi/Alex)
0 komentar:
Posting Komentar