,Jayapura Timipotu News ---- Dalam
waktu yang tidak lama, pada pengamatan saya para gadis-gadis/mama-
mama/perempuan papua/wanita-wanita Papua berubah total. Hal ini
karena rasanya hampir kehilngan jati dirinya SEBAGAI PEREMPUAN ASLI TANAH
PAPUA dengan rebonding rambut, sambung rambut, tindik hidung, lidah dan
bibir. Semuanya rame-rame ingin menjadi seperti orang Afrika, Amerika,
dan bangsa lainnya. Hal ini dapat saya katakan karena saya menyaksikan
itu dengan mata kepala saya sendiri. Semuanya mau hidup dalam pandangan
orang lain, keingian orang lain aneh rasanya. Tong tidak bisa kaya
gitu dong!
Wooo..hh, jangan pernah memalsukan jati dirimu dan identiasmu seperti
orang lain. Katakan bahwa saya perempuan Papua, ras malenesia Rumpun
Negroid ( yang saya tahu bahwa Nenek moyang BANGSA PAPUA ITU, PUNYA
RAMBUT KERITING DAN PENDEK . Dibidang ILMU ANTROPOLOGI yang saya tekuni, persebaran
penduduk Papua adalah Bangsa Papua, Kulit hitam, rambut keriting, beraneka ragam budaya dari suku bangsa dan bahasa serta dialeknya. Saya tidak tahu lagi jika belakangan ini ada orang
papua dengan PERKEBANGAN MODE SEKARANG ini.
Mengapa kita tidak puas dengan yang asli??? jujur saja, saya pribadi lebih
senang lihat perempuan papua yang gayanya asli , bukan yang terlalu
macam-macam; menanmbah rambut dari model seperti sapu ijuk, rambut
orang mati (maaf sedikit kasar kata-katanya). Saya berkata demikian
bukan karena ingin membatasi, iri, tidak senang tetapi saya hanya
sampaikan KEBENARAN. Saya sangat sedih karena semua ikut rame dan JATI
DIRI sebagai PEREMPUAN ASLI PAPUA hampir punah. Tonk perempuan papua itu
gaul dan asli dengan apa adanya, INGAT ITU. KAM Stop ikut MODE yang tra
jelas sudah (dialek Papua). Jangan-jangan dengan model seperti itu
IDEOLOGI PAPUA pun ikut BERUBAH, hati- hati. SADARLAH AKAN BUDAYAMU, JATI
DIRIMU DAN IDENTITASMU.
Saya menulis tulisan seperti ini pasti banyak yang memberi komentar "
Itukan hak kami, terserah kami, suka-suka dong, Selphy anda terlalu
sibuk dan lain-lain, hahaha luar biasa. Saya hanya hendak mengkritik sesuatu
yang asli dari Orang/perempuan papua yang hampir punah.
Berangkat dari pandangan dan kritikan diatas, Dari konteks Pencitaan
Manusia (KEJADIAN1:26-28), mungkin TUHAN SALAH CIPTAKAN PEREMPUAN
PAPUA KA???? PROTESLAH KEPADA TUHAN, "Tuhan kenapa tidak ciptakan saya
jadi perempuan Afrika dan bangsa yang lain????". BERTOBAT MENGURANGI KEMAHA-DASYATAN TUHAN, Kam stop meng-kerdilkan
TUHAN YANG MENCIPTAKANMU. Tuhan itu adil, DIA tahu mengapa kau
diciptakan kaya gitu.
JUJUR EE...., SAYA LEBIH SUKA MEMANDANG
TEMAN-TEMAN PREMPUAN PAPUA dengan
gaya yang asli, yang suka tambah-tabah itu macam paksa diri mau samakan
diri dengan Tuhan, karena mungkin TUHAN TIDAK SEMPURNA JADI. Saya
kawatir saja, jika digenerasi ini saja ud kaya gini, bagaimana
dengan generasi mendatang???? jawablah...ku tunggu kamu punya
komentar...buktikanalah dengan fakta-fakta data NENEK MOYANG BANGSA
PAPUA DAN DARI SISI ALKITABIAH.
Saya yang menulis ini bukan perempuan Korea, Afrika, Melayau, Amerika, Asia tapi I AM WOMEN OF PANIAI, AIKAI, PEREMPUAN PANIAI TULEN.
RAS SAYA MELANESIA DAN SAYAPUN RUMPUAN NEGROID... sama seperti kamu yang
berusaha mau BERUBAH.
Kiranya UGATAME (Tuhan) yang saya percaya dalam nama YESUS RAJA ISREAL, RAJA
BANGSA2 DAN RAJA BANGSA PAPUA dan ROH KUDUS AKAN menjelaskan kebenaran
dibalik tulisan ini.
Mungkin sementara koma disni duluh....., jika TUHAN MENGIJIKAN KITA
HIDUP DIHARI ESOK LAGI, YA KITA AKAN SALING MEMBERI masukan untuk saling
membangun.
"Saya tidak takut jika semua marah saya!" (Shelfi Yeimo)
" SAY TOGETHER WITH ME " I AM A WOMEN OF PAPUA "
Home »
» Jayapura, Timipotu News ---- Dalam waktu yang tidak lama, pada pengamatan saya para gadis-gadis/mama- mama/perempuan papua/wanita-wanita Papua berubah total. Hal ini karena rasanya hampir kehilngan jati dirinya SEBAGAI PEREMPUAN ASLI TANAH PAPUA dengan rebonding rambut, sambung rambut, tindik hidung, lidah dan bibir. Semuanya rame-rame ingin menjadi seperti orang Afrika, Amerika, dan bangsa lainnya. Hal ini dapat saya katakan karena saya menyaksikan itu dengan mata kepala saya sendiri. Semuanya mau hidup dalam pandangan orang lain, keingian orang lain aneh rasanya. Tong tidak bisa kaya gitu dong! Wooo..hh, jangan pernah memalsukan jati dirimu dan identiasmu seperti orang lain. Katakan bahwa saya perempuan Papua, ras malenesia Rumpun Negroid ( yang saya tahu bahwa Nenek moyang BANGSA PAPUA ITU, PUNYA RAMBUT KERITING DAN PENDEK . Dibidang ILMU ANTROPOLOGI yang saya tekuni, persebaran penduduk Papua adalah Bangsa Papua, Kulit hitam, rambut keriting, beraneka ragam budaya dari suku bangsa dan bahasa serta dialeknya. Saya tidak tahu lagi jika belakangan ini ada orang papua dengan PERKEBANGAN MODE SEKARANG ini. Mengapa kita tidak puas dengan yang asli??? jujur saja, saya pribadi lebih senang lihat perempuan papua yang gayanya asli , bukan yang terlalu macam-macam; menanmbah rambut dari model seperti sapu ijuk, rambut orang mati (maaf sedikit kasar kata-katanya). Saya berkata demikian bukan karena ingin membatasi, iri, tidak senang tetapi saya hanya sampaikan KEBENARAN. Saya sangat sedih karena semua ikut rame dan JATI DIRI sebagai PEREMPUAN ASLI PAPUA hampir punah. Tonk perempuan papua itu gaul dan asli dengan apa adanya, INGAT ITU. KAM Stop ikut MODE yang tra jelas sudah (dialek Papua). Jangan-jangan dengan model seperti itu IDEOLOGI PAPUA pun ikut BERUBAH, hati- hati. SADARLAH AKAN BUDAYAMU, JATI DIRIMU DAN IDENTITASMU. Saya menulis tulisan seperti ini pasti banyak yang memberi komentar " Itukan hak kami, terserah kami, suka-suka dong, Selphy anda terlalu sibuk dan lain-lain, hahaha luar biasa. Saya hanya hendak mengkritik sesuatu yang asli dari Orang/perempuan papua yang hampir punah. Berangkat dari pandangan dan kritikan diatas, Dari konteks Pencitaan Manusia (KEJADIAN1:26-28), mungkin TUHAN SALAH CIPTAKAN PEREMPUAN PAPUA KA???? PROTESLAH KEPADA TUHAN, "Tuhan kenapa tidak ciptakan saya jadi perempuan Afrika dan bangsa yang lain????". BERTOBAT MENGURANGI KEMAHA-DASYATAN TUHAN, Kam stop meng-kerdilkan TUHAN YANG MENCIPTAKANMU. Tuhan itu adil, DIA tahu mengapa kau diciptakan kaya gitu. JUJUR EE...., SAYA LEBIH SUKA MEMANDANG TEMAN-TEMAN PREMPUAN PAPUA dengan gaya yang asli, yang suka tambah-tabah itu macam paksa diri mau samakan diri dengan Tuhan, karena mungkin TUHAN TIDAK SEMPURNA JADI. Saya kawatir saja, jika digenerasi ini saja ud kaya gini, bagaimana dengan generasi mendatang???? jawablah...ku tunggu kamu punya komentar...buktikanalah dengan fakta-fakta data NENEK MOYANG BANGSA PAPUA DAN DARI SISI ALKITABIAH. Saya yang menulis ini bukan perempuan Korea, Afrika, Melayau, Amerika, Asia tapi I AM WOMEN OF PANIAI, AIKAI, PEREMPUAN PANIAI TULEN. RAS SAYA MELANESIA DAN SAYAPUN RUMPUAN NEGROID... sama seperti kamu yang berusaha mau BERUBAH. Kiranya UGATAME (Tuhan) yang saya percaya dalam nama YESUS RAJA ISREAL, RAJA BANGSA2 DAN RAJA BANGSA PAPUA dan ROH KUDUS AKAN menjelaskan kebenaran dibalik tulisan ini. Mungkin sementara koma disni duluh....., jika TUHAN MENGIJIKAN KITA HIDUP DIHARI ESOK LAGI, YA KITA AKAN SALING MEMBERI masukan untuk saling membangun. "Saya tidak takut jika semua marah saya!" (Shelfi Yeimo) " SAY TOGETHER WITH ME " I AM A WOMEN OF PAPUA "
Jayapura, Timipotu News ---- Dalam waktu yang tidak lama, pada pengamatan saya para gadis-gadis/mama- mama/perempuan papua/wanita-wanita Papua berubah total. Hal ini karena rasanya hampir kehilngan jati dirinya SEBAGAI PEREMPUAN ASLI TANAH PAPUA dengan rebonding rambut, sambung rambut, tindik hidung, lidah dan bibir. Semuanya rame-rame ingin menjadi seperti orang Afrika, Amerika, dan bangsa lainnya. Hal ini dapat saya katakan karena saya menyaksikan itu dengan mata kepala saya sendiri. Semuanya mau hidup dalam pandangan orang lain, keingian orang lain aneh rasanya. Tong tidak bisa kaya gitu dong! Wooo..hh, jangan pernah memalsukan jati dirimu dan identiasmu seperti orang lain. Katakan bahwa saya perempuan Papua, ras malenesia Rumpun Negroid ( yang saya tahu bahwa Nenek moyang BANGSA PAPUA ITU, PUNYA RAMBUT KERITING DAN PENDEK . Dibidang ILMU ANTROPOLOGI yang saya tekuni, persebaran penduduk Papua adalah Bangsa Papua, Kulit hitam, rambut keriting, beraneka ragam budaya dari suku bangsa dan bahasa serta dialeknya. Saya tidak tahu lagi jika belakangan ini ada orang papua dengan PERKEBANGAN MODE SEKARANG ini. Mengapa kita tidak puas dengan yang asli??? jujur saja, saya pribadi lebih senang lihat perempuan papua yang gayanya asli , bukan yang terlalu macam-macam; menanmbah rambut dari model seperti sapu ijuk, rambut orang mati (maaf sedikit kasar kata-katanya). Saya berkata demikian bukan karena ingin membatasi, iri, tidak senang tetapi saya hanya sampaikan KEBENARAN. Saya sangat sedih karena semua ikut rame dan JATI DIRI sebagai PEREMPUAN ASLI PAPUA hampir punah. Tonk perempuan papua itu gaul dan asli dengan apa adanya, INGAT ITU. KAM Stop ikut MODE yang tra jelas sudah (dialek Papua). Jangan-jangan dengan model seperti itu IDEOLOGI PAPUA pun ikut BERUBAH, hati- hati. SADARLAH AKAN BUDAYAMU, JATI DIRIMU DAN IDENTITASMU. Saya menulis tulisan seperti ini pasti banyak yang memberi komentar " Itukan hak kami, terserah kami, suka-suka dong, Selphy anda terlalu sibuk dan lain-lain, hahaha luar biasa. Saya hanya hendak mengkritik sesuatu yang asli dari Orang/perempuan papua yang hampir punah. Berangkat dari pandangan dan kritikan diatas, Dari konteks Pencitaan Manusia (KEJADIAN1:26-28), mungkin TUHAN SALAH CIPTAKAN PEREMPUAN PAPUA KA???? PROTESLAH KEPADA TUHAN, "Tuhan kenapa tidak ciptakan saya jadi perempuan Afrika dan bangsa yang lain????". BERTOBAT MENGURANGI KEMAHA-DASYATAN TUHAN, Kam stop meng-kerdilkan TUHAN YANG MENCIPTAKANMU. Tuhan itu adil, DIA tahu mengapa kau diciptakan kaya gitu. JUJUR EE...., SAYA LEBIH SUKA MEMANDANG TEMAN-TEMAN PREMPUAN PAPUA dengan gaya yang asli, yang suka tambah-tabah itu macam paksa diri mau samakan diri dengan Tuhan, karena mungkin TUHAN TIDAK SEMPURNA JADI. Saya kawatir saja, jika digenerasi ini saja ud kaya gini, bagaimana dengan generasi mendatang???? jawablah...ku tunggu kamu punya komentar...buktikanalah dengan fakta-fakta data NENEK MOYANG BANGSA PAPUA DAN DARI SISI ALKITABIAH. Saya yang menulis ini bukan perempuan Korea, Afrika, Melayau, Amerika, Asia tapi I AM WOMEN OF PANIAI, AIKAI, PEREMPUAN PANIAI TULEN. RAS SAYA MELANESIA DAN SAYAPUN RUMPUAN NEGROID... sama seperti kamu yang berusaha mau BERUBAH. Kiranya UGATAME (Tuhan) yang saya percaya dalam nama YESUS RAJA ISREAL, RAJA BANGSA2 DAN RAJA BANGSA PAPUA dan ROH KUDUS AKAN menjelaskan kebenaran dibalik tulisan ini. Mungkin sementara koma disni duluh....., jika TUHAN MENGIJIKAN KITA HIDUP DIHARI ESOK LAGI, YA KITA AKAN SALING MEMBERI masukan untuk saling membangun. "Saya tidak takut jika semua marah saya!" (Shelfi Yeimo) " SAY TOGETHER WITH ME " I AM A WOMEN OF PAPUA "
Written By Unknown on Senin, 23 Juni 2014 | 08.59
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar