YOGYA. TIMIPOTU NEWS. Bagaimana
kabar bunda hari ini? Semoga bunda baik-baik saja. Aku juga disini baik-baik
saja bunda. Sang Pemilik manusia sangat sayang sama bunda. Karenanya, Sang
pemilik manusia yang menyuruh aku menuliskan surat ini untuk bunda sebagai
bukti cinta aku terhadap bunda sekalipun bunda menghancurkan aku dari
kandunganmu.
Bunda, aku ingin sekali menyapa
bahwa bunda yang telah merelakan rahimnya untuk aku diami walaupun hanya sesaat
saja. Bunda, sebenarnya aku ingin lebih lama tinggal di rahim bunda, tapi
rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran aku sebagai anak yang baik. Bunda pun
rela menukarkan kehidupan aku demi kebahagiaan bunda dengan alasan bunda yang
menurut aku tidak tepat. Aku tahu bahwa sejak aku mulai ada dalam kandungmu,
kedua orangtuamu melarang aku berada dalam kandunganmu.
Bukankah kandunganmu adalah
tempatku untuk aku dibesarkan dan dilahirkan di dunia?. Bunda telah menukarkan
nyawa aku dengan perkulihaan bunda. Aku ingin bertanya sama bunda, apa yang
lebih berharga; perkulihaanmu, suara orangtuamu atau nyawa aku?
Terimakasih bunda telah menggadaikan
nyawa aku hanya karena mencari nama baik di kampus dan hanya mencari kepuasan
belaka saja. Walaupun bunda meluruhkan aku dengan gumpalan darah yang
menjijikan, hati dan jantung di rabek-rabek dan dibuang dalam lubang sampah,
aku sama sekali tidak marah sama bunda karena dengan begitu, bunda telah
mengantarkan aku untuk bertemu dengan Sang pencipta manusia. Kini aku dijaga
dan dibesarkan oleh Sang pemilik manusia itu sendiri dalam penuh kasih sayang-Nya.
Bunda, ijin aku untuk bercerita
sedikit pengalaman hidup aku sejak bunda menghancurkan aku sampai saat ini.
Saat bunda membuang aku dari kandungan itu, aku sangat tidak terima denga baik
sebab aku pun ingin hidup di dunia sama seperti bunda. Bunda juga telah
dilahirkan oleh bundamu namun kenapa bunda membuang aku dari kandunganmu. Sejak
itu, aku pernah menangis bersedu-sedu entah kemana aku pergi. Aku dijemput oleh
pemilik manusia dan bertanya kepada-Nya.
Mengapa bunda meluruhkan aku
saat aku masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan aku sendirian di
sini? Apa bunda tidak sayang sama aku? Bunda tidak ingin mencium aku? Atau jangan-jangan
karena nanti aku rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu, Sang pemilik
manusia itu menjawab; bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia
takut kamu dilahirkan selagi bundamu masih kulaih. Tapi bunda-kan sudah kawin dengan Ayah? Iya betul,
sekarang kita lihat sama-sama kenapa sampai kamu dihilangkan dari kandungan.
Lalu, sang pemilik manusia menunjukkan semua rencana dibalik aborsi.
Ohh yaaaa, aku sudah lihat
ternyata bunda membuang aku hanya karena kuliah, hanya karena tekanan orangtua
dan juga karena bunda mau mencari kepuasan cinta belaka saja.
Sebelum aku menuliskan surat
ini, Sang pemilik manusia mengatakan kepada aku, walaupun bunda kamu telah menghilangkan
kamu dari kandungan yang aman, dia tetap bunda kamu dan suatu saat pasti
bertemu dengan bunda kamu. Bunda, melalui surat ini aku mau pesan bahwa bunda, tidak
kasih kesempatan buat aku biar aku bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti
kepada orang tua, aku juga mohon sama bunda, jangan sampai adik-adik aku mengalami
nasib yang sama dengan aku, biarlah aku saja yang merasakan sakitnya
ketersia-siaan itu. apabila bunda mau melakukan aborsi lagi terhadap adik-adik
berarti aku mohon sebaiknya bunda tidak boleh melakukan kelakuan cinta yang
dulu pernah lakukan itu, aku tetap tidak terima baik apabila bunda mencari
kepuasan cinta sesaat saja dan pada akhirnya melakukan aborsi lagi.
Bunda, melalui surat ini aku
menuliskan dengan jujur bahwa, bunda sendirilah yang melamar seorang pria
(ayah), bunda sendirilah yang menawarkan untuk bercinta tapi kenapa bunda
menggugurkan aku dari kandungan bunda? Aku sangat sayang, aku sangat cinta dan
aku pengeng hidup bersama bunda dalam pelukan kasih sayang bunda.
Karena aku sangat sayang sama
bunda, maka pada saat ini aku hanya titipkan pesan melalui surat ini; Tolong ya
bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat
bunda saat bunda tua kelak, tolong berikan nama yang seindah-indanya buat
adik-adik aku yang akan hadir, selamatkanlah adik-adik aku dari kandungannya.
Ok, sampai disini ya bunda. Aku
mau main-main dulu di surga.... aku tunggu kedatangan ayah dan bunda disini...
aku sayang sama bunda, aku tetap anak bunda walau bunda membuang aku. daaa,,,
daaa,, daaa,,, (Bidaipouga)
0 komentar:
Posting Komentar